Wednesday, August 5, 2009

Dangerous Liaisons


Film ini penuh intrik dengan kostum yang luar biasa megah. Istana-istana mewah milik para bangsawan kaya, gaun-gaun lebar dari kain brokat Prancis yang ujubile mahalnya. Lemari-lemari kaca besar yang bersepuh emas dan sofa-sofa berukir yang sekarang banyak dipakai di rumah-rumah mewah sebagai pertanda kekayaan. Pria-pria bangsawan dengan gaya seperti perempuan, rambut panjang dikuncir, jas panjang seperti gaun yang penuh brokat dan cara berbicara yang mendayu-dayu. Inilah sebenarnya yang menjadi daya tarik film ini.

Film ini dibuat pada tahun 1988, sehingga tak heran kalau para pemerannya masih terlihat muda. Diangkat dari novel abad ke-18 yang berjudul: Les Liaisons Dangereuses karya Piere Chordelos de Laclos yang diterbitkan tahun 1782. Lokasi filmnya adalah di sebuah tempat bersejarah di Prancis

Tapi selain semua kemegahan itu, hal hebat lainnya adalah film ini bertabur bintang-bintang papan atas. Glenn Close, Michelle Pfeifer, Keanu Reeves, Uma Thurman dan John Malkovich. Semuanya dalam satu paket. Dan film ini mendapat TUJUH nominasi Akademi Award dan memenangkan tiga diantaranya. Jadi, tak perlu diragukan lagi kualitasnya.

Tokoh utama film ini adalah Vicomte Sebastian de Valmont (diperankan oleh John Malkovich) dan Marquise Isabelle de Marteuil (diperankan oleh Glenn Close). Sepasang kekasih yang sama-sama berhati kejam dan senang mempermainkan orang lain. Marquise adalah seorang janda kaya berwajah cantik namun berhati jahat, yang meyakini kalau ia hidup untuk mendominasi pria dan membalas dendam pada wanita. Sementara Vicomte adalah seorang lajang kaya yang memiliki reputasi berselingkuh dengan istri-istri bangsawan kaya. Dan ia bangga dengan reputasinya itu. Ia merasa sangat tertantang untuk bisa memikat istri-istri setia yang taat beragama dan sangat mencintai suaminya. Keberhasilannya itu akan menjadi nilai tambah bagi reputasinya.

Berdua mereka akan membahas orang-orang yang akan menjadi target mereka selanjutnya. Dan mereka berdua menjadi partner yang karena kesamaan ini.

Marquise memiliki dendam pribadi pada seorang bangsawan yang pernah menjadi kekasih gelapnya, kemudian meninggalkannya untuk berhubungan dengan salah satu kekasih gelap Vicomte. Dia mengajak Vicomte untuk bekerja sama menghancurkan hidup pria itu. Marquise mengetahui kalau bangsawan itu akan dinikahkan dengan seorang putri sepupunya yang disekolahkan di sebuah biara Katolik, bernama Cecile de Volanges (diperankan oleh Uma Thurman)

Dia membujuk agar Vicomte mau menggoda si gadis remaja itu dengan iming-iming bahwa Cecile masih perawan. Tapi Vicomte yang sombong beranggapan kalau tugas itu terlalu mudah. Dia sudah memiliki mangsa baru. Yaitu Madame de Tourvel (diperankan oleh Michele Pfeiffer), yang dianggapnya lebih menantang. Karena Madame de Tourvel adalah seorang perempuan yang sangat taat beragama dan memiliki kehidupan pernikahan yang bahagia.

Meskipun kecewa karena Vicomte telah menolak permintaannya, Marquise masih tetap tertarik denga petualangan yang baru itu. Dan dia berjanji akan bersedia tidur dengan Vicomte, kalau ia berhasil menaklukkan Madame de Tourvel lengkap dengan bukti surat tulisan tangan wanita itu sendiri. Vicomte menyambutnya dengan gembira karena ia yakin akan menang.

Sementara itu, Marquise menemukan pemuda lain yang bisa dipergunakannya untuk membalaskan dendam. Pemuda itu adalah Chevalier Danceny (diperankan oleh Keanu Reeves), seorang pemuda lugu dan menyukai musik. Ia merancang agar Danceny bertemu dengan Cecile secara tidak sengaja. Dan niatnya berhasil, Danceny jatuh cinta kepada Cecile.

Sementara itu, usaha penaklukan Vicomte agak terhalang, karena ternyata Madame de Tourvel memiliki seorang sahabat yang sudah terlebih dahulu menceritakan keburukan Vicomte kepadanya, dan memperingatkannya agar berhati-hati ketika bergaul dengannya. Vicomte menjadi marah dan menyelidiki siapa wanita yang telah berani membuka aibnya itu. Dan ternyata wanita itu adalah Madame de Volanges (diperankan oleh Swoosie Kurtz), ibu dari Cecile, sekaligus sepupu dari Marquise.

Karena dendamnya, Vicomte berniat menghancurkan kehidupan Madame de Volanges. Dan dia menawarkan diri untuk menerima kembali tugas yang diberikan oleh Marquise dulu, untuk menggoda Cecile, putri Madame de Volanges. Dan keterlibatan Vicomte inilah yang membawa akibat paling merusak dari semuanya.

Ketika Marquise diam-diam dan dengan sengaja mengadukan hubungan Cecile dengan Danceny kepada Madame de Volanges, maka dengan segera Cecile dikurung oleh ibunya dan dilarang bertemu dengan kekasihnya itu. Marquise kemudian mengatur agar Madame de Volanges dan Cecile menginap di tempat Vicomte untuk sementara waktu. Dan saat itu dimanfaatkan oleh Vicomte untuk memperkosa Cecile sekaligus membalaskan dendamnya.

Cecile yang merasa malu kemudian mengadu kepada bibinya, Marquise, yang menyarankan agar ia menyimpan rahasia itu. Marquise bahkan menghasut Cecile dengan mengatakan kalau hubungannya dengan Vicomte tetap perlu dilakukan, agar ia bisa belajar bagaimana cara menyenangkan suaminya kalau ia menikah nanti. Demikianlah Cecile kemudian menjalin hubungan gelap dengan Vicomte sampai ia hamil. Tapi kemudian kehamilannya itu gugur.

Setelah mendapatkan Cecile, Vicomte kembali mengalihkan perhatiannya kepada Madame de Tourvel. Dengan tidak putus asa dia berusaha merayu dan merayu, hingga akhirnya penolakan Madame de Tourvel pun berakhir. Tanpa disadarinya, Vicomte telah benar-benar jatuh cinta pada Madame de Tourvel. Dan dengan santai dia menceritakan perasaannya itu kepada Marquise.

Marquise adalah seorang wanita yang tidak terbiasa kalah. Dia merasa kalau Madame de Tourvel telah berhasil merebut hati Vicomte dan ia tidak bisa menerimanya. Ia kembali mengingatkan Vicomte akan petualangannya dan tugasnya untuk memberikan bukti otentik kalau ia telah berhasil tidur dengan Madame de Tourvel. Dan dibelakangnya, Marquise kemudian menjalin hubungan gelap dengan Danceny.

Setelah berhubungan beberapa lama, akhirnya Vicomte berhasil mendapatkan surat tulisan tangan Madame de Tourvel yang mengatakan kalau ia telah jatuh cinta pada pria itu. Dengan bangga, Vicomte datang ke rumah Marquise untuk menunjukkan surat itu, sekaligus menagih janji wanita itu untuk tidur dengannya.

Tapi Marquise yang cemburu dan sakit hati karena Vicomte telah jatuh cinta pada Madame de Tourvel, menolak untuk memenuhi janjinya. Dia memaksa agar Vicomte terlebih dahulu memutuskan Madame de Tourvel, baru ia bersedia tidur dengannya.

Dengan mengabaikan rasa cintanya pada Madame de Tourvel, Vicomte kemudian dengan tega memutuskan Madame de Tourvel yang sudah jatuh cinta setengah mati padanya. Wanita itu menangis dengan hebatnya. Dia menangis karena sakit hati ditinggalkan oleh Vicomte dengan alasan sudah bosan. Dia juga merasa malu karena sudah menghianati suaminya untuk berhubungan gelap dengan pria itu. Dan yang paling membuatnya sedih, bahwa ia sudah melanggar perintah Tuhan dengan berselingkuh. Karena itu, Madame de Tourvel meminta para biarawati menjalankan hukum rajam padanya. Dia minta disiksa atas semua dosa-dosanya. Dan proses ini dijalaninya dalam sebuah biara.

Madame de Tourvel tidak mengetahui kalau Vicomte juga menangis karena terpaksa harus memutuskannya. Tapi karena hati nuraninya memang sudah mati, rasa cintanya pada Madame de Tourvel dikalahkan oleh rasa takut kalau popularitasnya sebagai playboy akan hancur karena itu. Setelah memutuskan Madame de Tourvel, ia mendatangi Marquise untuk menagih janjinya. Sekaligus memintanya memutuskan Danceny.

Tapi Marquise yang jahat itu tetap saja menolak, meskipun Vicomte sudah memutuskan Madame de Tourvel. Dengan pongahnya ia malah berkata kalau itu adalah sebagai bukti kemenangannya atas Vicomte. Bahwa ia lebih kuat daripada Vicomte yang sudah jatuh cinta pada korbannya. Dan bahwa ia telah memilih untuk tetap berhubungan dengan Danceny dan mencampakkan Vicomte.

Vicomte sangat marah. Dia pun balik menghancurkan hubungan Marquise dengan Danceny, lalu mengajaknya berduel. Ketika berduel inilah Vicomte yang dipenuhi sesal karena telah menyakiti Madame de Tourvel membiarkan dirinya tertusuk pedang Danceny. Sebelum meninggal, ia meminta agar Danceny menjenguk Madame de Tourvel dan menyampaikan cinta sekaligus permintaan maafnya. Ia juga kemudian membongkar semua kejahatan Marquise beserta bukti surat-surat cinta mereka.

Danceny kemudian menemui Madame de Tourvel di biara dan menyampaikan pesan Vicomte. Setelah mendengar hal itu, wanita itu kemudian meninggal. Sementara Marquise sendiri, harus menanggung akibat dari semua kejahatannya. Surat-surat yang diberikan Vicomte kepada Danceny telah menyebar luas dan segera saja semua orang mencibir kepadanya dan mengejeknya sebagai perempuan tidak bermoral.

Cerita film ini diakhiri dengan adegan dimana Marquise yang cantik menghapus bedak dan lipstiknya. Dia sudah terlalu malu untuk keluar rumah.

3 comments:

  1. This is one of my favorite movies...
    not because of the contents or the story..
    but I love the gowns and graceful looking Michelle Pfeiffer........
    smile...

    ReplyDelete
  2. film yang benar-benar mengaduk emosi..adegan ketika Vicomte memutuskan Madame de Tourvel saya sampai tidak tega menonton, lebih tega menonton film saw..
    It's beyond my control...

    ReplyDelete
  3. film yang benar-benar mengaduk emosi..adegan ketika Vicomte memutuskan Madame de Tourvel saya sampai tidak tega menonton, lebih tega menonton film saw..
    It's beyond my control...

    ReplyDelete

Kunjungi juga blog ku yang lain ya:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
~Serendipity

Komentar SPAM dan pengiklan liar pasti akan di-reject!
Maaf, aku tidak menyediakan link download apapun. Mungkin bisa dicari sendiri di google atau di blog film yang menyediakannya :)

Salam

Related Posts with Thumbnails

  © Mirror On The Wall by Simply Fabulous Blogger Templates

Back to TOP