Monday, July 12, 2010

Ghost Town

Eeiittt..tunggu dulu…. Meskipun judulnya “berbau” hantu-hantuan, film ini masuk dalam kategori Komedi loh. Lucu dan menghibur.
Dr. Pincus (diperankan oleh Ricky Gervais) adalah seorang dokter gigi yang selalu hidup menyendiri. Sikap egois dan perilaku menyebalkannya membuat tak seorang pun yang ingin bersahabat atau menjalin kasih dengannya. Pincus sendiri tidak terlalu ambil pusing. Dia menjalani hidupnya yang datar seorang diri. Satu-satunya masalah yang benar-benar membuatnya pusing adalah penyakit pencernaan. Sebenarnya dia sudah berusaha mengobatinya sendiri dengan membeli obat pencahar yang diiklankan di televisi. Tapi penyakitnya tidak bertambah baik, malah semakin parah karena dia tidak bisa berhenti buang air besar.

Akhirnya Pincus memutuskan untuk berobat ke sebuah rumah sakit. Dari awalnya saja sebenarnya sudah kelihatan kalau pelayanan rumah sakit ini tidak terlalu bagus. Dan bagaimana perawat mengabaikan protes-protes dari Pincus yang perfeksionis. Tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, akibatnya tingkahnya malah semakin menyebalkan. Dia bahkan masih berani mengejek dokter perempuan yang akan mengoperasinya ketika sudah berada di atas brankar menuju ruang operasi.

Setelah dinyatakan sembuh, Pincus pun berjalan keluar dari rumah sakit itu sambil mengomel betapa tidak becusnya pelayanan rumah sakit itu. Dia bahkan semakin marah ketika melihat segerombolan perawat yang sedang istirahat, merokok dengan santainya di pintu gerbang rumah sakit. Saking kesalnya dia mengomeli salah seorang perawat yang sedang berdiri termenung di dekat situ. Hanya dialah satu-satunya perawat yang tidak merokok. Sebenarnya, Pincus berusaha sedikit memujinya, dengan mengatakan kalau dia sudah berkelakukan yang benar, dengan tidak merokok di depan umum.

Tapi perawat cantik itu malah nampak terkejut. “Are you talking to me?” tanyanya. Pincus beranggapan kalau perawat yang satu ini sudah bersikap kasar dan balik mengomelinya sambil berjalan menjauh. Dia tidak memperhatikan kalau ada yang berbeda dari perawat itu. Pakaian dan dandanannya terlihat kuno, demikian pula cara berbicaranya. Si perawat terus mengikutinya, Pincus jadi agak takut dan mulai berlari. Sesaat kemudian, dilihatnya ada banyak sekali orang yang mulai berlari mengikutinya, bergabung dengan si perawat tadi.
Pincus makin ketakutan dan mempercepat larinya, hampir saja dia tertabrak taksi. Pada sebuah persimpangan jalan, ia berhasil mengecoh gerombolan itu ke arah yang berlawanan dan menyelamatkan diri. Tapi dia tidak mengetahui kalau salah seorang dari gerombolan itu ada yang sempat melihatnya melarikan diri. Dia adalah Frank (diperankan oleh Greg Kinnear), seorang pria flamboyant yang selalu muncul dengan menggunakan tuksedo.

Frank lalu mengikuti Pincus sambil berteriak memanggil-manggil namanya. Pincus berusaha menyuruhnya pergi. Tapi saat itulah dia menyadari kalau ada yang salah dengan penglihatannya. Dengan mata kepalanya sendiri dia melihat Frank ditabrak sebuah bus, tapi masih bisa berjalan dengan santai tanpa terluka. Ternyata Frank adalah hantu, demikian juga dengan perawat cantik dan anggota gerombolan lain yang mengikutinya tadi.

Mereka adalah hantu-hantu yang belum bisa beristirahat dengan tenang. Mereka masih merasa memiliki tugas yang belum selesai di dunia, karena itu mereka gentayangan untuk mencari cara menyelesaikan tugas itu. Begitu mengetahui kalau Pincus bisa melihat keberadaan mereka, muncul harapan kalau si dokter gigi ini akan bersedia membantu mereka menyelesaikan urusan mereka yang belum selesai di dunia. Dengan demikian mereka bisa beristirahat dengan tenang dan tidak gentayangan lagi.
Mengetahui kondisi mengerikan itu, Pincus segera kembali ke rumah sakit tempat dia dioperasi dulu. Dia ingin mengetahui, apakah mungkin ada kesalahan prosedur ketika mereka mengoperasinya. Dia mengeluh mendapat halusinansi dan melihat hantu. Akhirnya dia mengetahui dari si dokter, kalau ternyata Pincus sempat dinyatakan “meninggal” selama 7 menit, karena seluruh organ vitalnya berhenti berfungsi. Tapi anehnya, dia hidup kembali 7 menit kemudian. Dokter memutuskan untuk merahasiakan hal itu, karena takut Pincus menuntut rumah sakit karena telah melakukan malpraktek.

Pincus akhirnya menyadari, tidak ada cara untuk menghentikan ataupun mengobati halusinasi yang dialaminya. Dia pun tidak merasa perlu takut lagi kepada Frank, tapi dia menolak permintaan Frank untuk membantunya menyelesaikan urusan yang belum selesai di dunia. Tapi Frank malah mengerjainya dengan memberitahukan alamat apartemennya kepada seluruh rombongan hantu yang berkeliaran di New York, mereka lalu mulai mengganggunya sampai dia tidak bisa tidur.
Frank berjanji akan mengusir hantu-hantu itu kalau Pincus mau membantunya. Permintaannya adalah agar Pincus membantu memisahkan jandanya dengan seorang pengacara jahat yang hanya menginginkan uang belaka. Disini jalan cerita mulai lucu. Istri Frank, Gwen (diperankan oleh Tea Leoni), adalah seorang ilmuwan pencinta mumi dan sejarah Mesir lainnya. Dia adalah seorang diantara sekian banyak orang yang membenci Pincus karena sikapnya yang egois dan menyebalkan. Pincus harus berusaha ekstra keras untuk membuat Gwen mau berteman dengannya.

Setelah bertemu dengan tunangan Gwen, si pengacara yang agak sombong itu, Pincus memutuskan untuk berusaha agar Gwen putus hubungan dengannya dan ia berhasil. Ketika mengetahui hal itu, hantu Frank merasa senang, tapi anehnya dia masih belum bisa beristirahat dengan tenang juga. Sementara itu, Pincus sendiri akhirnya menyadari kalau ia sendiri sudah jatuh cinta kepada Gwen. Lalu, dengan egoisnya dia menggunakan semua pengetahuan tentang Gwen, yang diberikan Frank kepadanya, untuk menarik perhatiannya. Tapi Gwen malah berubah membencinya, karena menganggap Pincus tega menggunakan informasi masa hidupnya dengan almarhum suaminya dulu untuk mendekatinya. Ketika Pincus mengatakan kalau dia dihantui oleh hantu Frank, dan itulah sebabnya dia mengetahui banyak hal tentang Gwen. Tapi ia  malah balik menantang Pincus.

Dia mengatakan kalau semasa hidupnya, Frank selalu mengalami mimpi buruk. Frank tidak pernah menceritakan tentang mimpi buruk itu kepada siapapun, kecuali dirinya. Kalau memang hantu Frank bersama Pincus, dia pasti akan memberitahukan apa isi mimpi itu kepadanya. Tapi, Frank sengaja memberikan informasi yang salah kepadanya. Gwen yang melihat kalau Pincus tidak bisa menjawab dengan benar, lalu menyuruh Pincus pergi dan jangan menganggunya lagi. Ternyata Frank sengaja membuat jawaban yang salah, karena melihat bagaimana Pincus dengan tega telah membuat Gwen menangis, hanya agar bisa menjalin hubungan dengannya. Frank tidak suka Pincus membuat Gwen bersedih.
Pincus patah hati dan kembali ke kehidupannya yang bermuram durja. Perilakunya malah semakin menyebalkan. Ketika akhirnya hantu-hantu yang lain berhasil menemukan tempat prakteknya dan berusaha minta tolong padanya, Pincus masih dengan tega menolak dan menyuruh mereka semua pergi. Dia tidak perduli, katanya. Tapi hantu-hantu itu tetap berusaha dan dengan sabar menunggu di ruang tunggu prakteknya, siang dan malam.

Teman praktek Pincus melihat kalah rekannya itu seperti sedang mengalami masalah berat. Pincus lalu menceritakan tentang putus cintanya dan meminta rekannya itu untuk memberikan resep obat penenang kepadanya, agar dia bisa tidur. Tapi, rekannya itu malah menasihatinya, agar Pincus berubah. Dia harus membuang sikap egois dan menyebalkannya itu, karena itu hanya akan membawa akibat buruk baginya. Tak seorang pun yang akan tahan berada di dekatnya, kalau dia tidak segera berubah.

Pincus seperti tersadar akan betapa menyedihkannya hidupnya yang kesepian dan merana itu. Ia lalu membuat keputusan untuk berubah. Pincus kemudian mendatangi gerombolan hantu yang masih menunggu dengan setia di ruang tunggu prakteknya dan mulai menanyakan apa masalah mereka. Pincus kemudian membuang keegoisannya dan membantu mereka menyelesaikan masalah yang belum tuntas di dunia. Satu-persatu hantu-hantu itu menghilang dan berhenti mengganggunya. Kecuali Frank.

Ya, Frank sepertinya masih tetap memiliki urusan yang belum selesai di dunia. Bahwa ternyata, memisahkan Gwen dengan si pengacara jahat itu bukanlah termasuk dalam urusan itu. Masih ada satu urusan lagi, tapi sayangnya sama-sama tidak mereka ketahui. Setelah merenung sekian lama, Pincus akhirnya memutuskan untuk menemui Gwen dan mencoba memperbaiki hubungan itu.
Gwen menolak dan memilih pergi meninggalkannya. Tapi Pincus tidak menyerah. Dia mengejar Gwen dan mencurahkan perasaannya dengan tulus, bahwa ia mencintai Gwen dan minta maaf karena telah memanfaatkan informasi dari almarhum suaminya untuk mendekatinya. Tiba-tiba saja sebuah bus berkecepatan tinggi menabrak Pincus hingga tewas. Hantu Pincus bertemu dengan hantu Frank di tempat itu.

Frank kemudian melihat tangisan kesedihan Gwen melihat mayat Pincus yang tergeletak di tepi jalan. Ia akhirnya menyadari, kalau ternyata “itulah” urusannya yang belum selesai di dunia. Dia tidak bisa merasa tenang, sampai Gwen berhasil menemukan seorang pria yang baik sebagai penggantinya. Dan ketika melihat Gwen ternyata sudah menyayani Pincus, dia sadar kalau tugasnya sudah selesai. Pincus adalah seorang pria yang baik dan ia akan bisa mendampingi Gwen.

Lalu bersamaan dengan perginya roh Frank, entah bagaimana arwah Pincus berhasil masuk kembali ke raganya. Pincus selamat dan dia dirawat kembali di rumah sakit yang dulu mengoperasinya, dengan dokter yang sama pula.

Tapi, kali ini Pincus sudah tidak berlaku kasar lagi. Setelah “meninggal” untuk yang kedua kalinya, lalu hidup kembali, Pincus sadar kalau dia tidak seharusnya menyia-nyiakan hidupnya dengan perilaku buruk dan menyendiri. Dia ingin berubah, menjadi orang yang lebih simpatik dan peduli. Di akhir film ditunjukkan kalau dia bertemu lagi dengan Gwen. Pincus kemudian memberitahukan kepada Gwen kalau hantu Frank sempat memberitahukan tentang mimpi buruknya itu sebelum akhirnya menghilang. Dan kali ini, informasi yang diberikan Frank itu benar.

Gwen lalu tersadar, kalau ternyata Frank memang benar-benar berada bersama mereka beberapa hari itu. Dan kalau ternyata Pincus bukanlah pembohong jahat yang telah merusak hidupnya. Dia bersedia kembali berteman dengan Pincus dan mencoba untuk akrab kembali.(2008)

8 comments:

  1. Jadi penasaran pengen nonton ;-)

    ReplyDelete
  2. Saya jadi pengen nonton film ini, thanks ulasannya

    ReplyDelete
  3. "Eeiittt..tunggu dulu…. Meskipun judulnya “berbau” hantu-hantuan, film ini masuk dalam kategori Komedi loh. Lucu dan menghibur."

    In Ricky Gervais we laugh!!!!

    perna nonton beberapa seri sitkom-nya keluaran BBC...wew... mantab komedinya. realis dan kadang malah satir...hehehe...seneng liatnya, jadi tau orang Inggris modern kayak mana (beuh...ekspektasi berlebihan!!)

    thank for the review Sis! :)

    ReplyDelete
  4. wah... saya belom sempet nonton film ini, kayknya seru juga.
    thanks for the review (sambil langsung berangkat nyari DVD nya ^_^ )

    btw: sayah bloger pemula, mohon ijin untuk Follow n_n

    ReplyDelete
  5. wah penasaran nih pengen nonton jadinya...

    thx reviewnya...

    ReplyDelete
  6. iya,,.. saya sudah nonton... filmnya serrruuuu...

    ReplyDelete
  7. saya sudah menonton fil ini.. ada juga lho,,. film korea yang sejenis ini... judulnya "hello ghost"

    ReplyDelete

Kunjungi juga blog ku yang lain ya:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
~Serendipity

Komentar SPAM dan pengiklan liar pasti akan di-reject!
Maaf, aku tidak menyediakan link download apapun. Mungkin bisa dicari sendiri di google atau di blog film yang menyediakannya :)

Salam

Related Posts with Thumbnails

  © Mirror On The Wall by Simply Fabulous Blogger Templates

Back to TOP